Pergelangan Kaki Anda Bengkak? Bisa Jadi Ini Tanda Serangan Jantung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tiba-tiba tersumbat. Kondisi ini biasanya disebabkan penumpukan zat lemak yang disebut kolesterol. Serangan jantung membutuhkan penanganan medis yang cepat untuk mencegah kerusakan permanen yang terjadi pada otot jantung.
Meskipun tindakan pencegahan menawarkan perlindungan terbaik terhadap serangan jantung, penting juga untuk mewaspadai berbagai gejala. Joel Rose, Kepala Eksekutif Cardiomyopathy UK mengatakan, ada kesamaan antara gejala serangan jantung dan yang terkait dengan kardiomiopati. (Baca juga: Usir Keluhan Menopause dengan Kedelai )
"Orang-orang pada umumnya menyadari gejala umum seperti nyeri di dada atau lengan kiri atas dan bawah, dalam kasus serangan jantung," kata Rose dilansir dari Express.
"Tapi mereka sering tidak mengaitkan gejala lain, yang kami anggap sebagai tanda bahaya, dan umum terjadi pada mereka yang menderita kardiomiopati, dan dapat menyebabkan serangan jantung," lanjutnya.
Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang menghentikan jantung untuk memompa secara efektif. Seperti yang dijelaskan Rose, pembengkakan di perut atau pergelangan kaki adalah tanda dari kedua masalah jantung tersebut.
Tanda-tanda lain termasuk jantung berdebar-debar, kelelahan, sesak napas, pusing atau pingsan. Semakin banyak dokter yang menghubungkan serangan jantung pada individu yang bugar dan sehat dengan kardiomiopati. "Jika Anda mengalami semua ini, Anda harus berbicara dengan dokter Anda," saran Rose.
"Banyak kondisi jantung yang dapat diturunkan, jadi penting juga bagi dokter Anda untuk mengetahui riwayat penyakit jantung atau kematian mendadak dalam keluarga Anda bahkan jika Anda tidak mengalami gejala apa pun," sambungnya.
Mengubah gaya hidup adalah cara paling efektif untuk mencegah serangan jantung. Salah satu tindakan pencegahan terpenting adalah berkomitmen pada pola makan yang sehat. Sebab, makan makanan yang tidak sehat dan tinggi lemak akan membuat pengerasan arteri (aterosklerosis) lebih buruk dan meningkatkan risiko serangan jantung. (Baca juga: Ikuti Pola Makan Bumil, Irwansyah: Pipiku mulai Membesar )
Terus makan makanan tinggi lemak akan menyebabkan lebih banyak plak berlemak menumpuk di arteri. Ini karena makanan berlemak mengandung jenis kolesterol tidak sehat yang disebut kolesterol LDL. Makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti pai dan gorengan, mengandung kolesterol LDL.
Meskipun tindakan pencegahan menawarkan perlindungan terbaik terhadap serangan jantung, penting juga untuk mewaspadai berbagai gejala. Joel Rose, Kepala Eksekutif Cardiomyopathy UK mengatakan, ada kesamaan antara gejala serangan jantung dan yang terkait dengan kardiomiopati. (Baca juga: Usir Keluhan Menopause dengan Kedelai )
"Orang-orang pada umumnya menyadari gejala umum seperti nyeri di dada atau lengan kiri atas dan bawah, dalam kasus serangan jantung," kata Rose dilansir dari Express.
"Tapi mereka sering tidak mengaitkan gejala lain, yang kami anggap sebagai tanda bahaya, dan umum terjadi pada mereka yang menderita kardiomiopati, dan dapat menyebabkan serangan jantung," lanjutnya.
Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang menghentikan jantung untuk memompa secara efektif. Seperti yang dijelaskan Rose, pembengkakan di perut atau pergelangan kaki adalah tanda dari kedua masalah jantung tersebut.
Tanda-tanda lain termasuk jantung berdebar-debar, kelelahan, sesak napas, pusing atau pingsan. Semakin banyak dokter yang menghubungkan serangan jantung pada individu yang bugar dan sehat dengan kardiomiopati. "Jika Anda mengalami semua ini, Anda harus berbicara dengan dokter Anda," saran Rose.
"Banyak kondisi jantung yang dapat diturunkan, jadi penting juga bagi dokter Anda untuk mengetahui riwayat penyakit jantung atau kematian mendadak dalam keluarga Anda bahkan jika Anda tidak mengalami gejala apa pun," sambungnya.
Mengubah gaya hidup adalah cara paling efektif untuk mencegah serangan jantung. Salah satu tindakan pencegahan terpenting adalah berkomitmen pada pola makan yang sehat. Sebab, makan makanan yang tidak sehat dan tinggi lemak akan membuat pengerasan arteri (aterosklerosis) lebih buruk dan meningkatkan risiko serangan jantung. (Baca juga: Ikuti Pola Makan Bumil, Irwansyah: Pipiku mulai Membesar )
Terus makan makanan tinggi lemak akan menyebabkan lebih banyak plak berlemak menumpuk di arteri. Ini karena makanan berlemak mengandung jenis kolesterol tidak sehat yang disebut kolesterol LDL. Makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti pai dan gorengan, mengandung kolesterol LDL.
(tdy)